Entri yang Diunggulkan

Target Pajak 2019 Jangan Sampai Menyengsarakan Rakyat

RMOL.  Menteri Keuangan Sri Mulyani memasang target penerimaan pajak pada Rancangan APBN 2019 sebesar Rp 1.786,4 triliun. Menurut anggot...

Senin, 15 Agustus 2016

Tips & trik Tes Pertamina

Berhubung banyak banget adik kelas di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) yang sering nanya-nanya gimana sih pengalaman ngelamar di Pertamina... Jadi sekarang saya mau sedikit curhat tentang perjalanan melamar ke perusahaan raksasa tersebut. Cuma pengalaman melamarnya  aja lho yah, soalnya saya gak lolos di tahap terakhir haha (sad story). 


Jadi asal mulanya, ada temen satu angkatan yang nyebarin info tentang open recruitment PT.Pertamina di http://recruitment.pertamina.com. Yap, saya ikutan pendaftaran via online untuk Bimbingan Praktis Ahli (BPA-D4) – 2014 Batch II. Kita harus buat akun terlebih dahulu di wesite itu dan konfirmasi aktivasi via email untuk mengakses halaman pendaftarannya. Kalau sudah, Tampilan halaman pendaftarannya seperti berikut ini:


Nah di bagian Resume, kita bakal disuruh buat isi data-data pribadi sama upload beberapa berkas. FYI, berkas-berkas yang harus dibutuhkan buat persyaratan ternyata lumayan banyak:

  1. Pas foto terbaru
  2. Transkrip nilai
  3. CV
  4. Ijazah yang sudah dilegalisir. Wajib dilegalisir! Soalnya menurut pengalaman beberapa temen, mereka gak dipanggil untuk mengikuti tes yang pertama hanya gara-gara ijazahnya gak dilegalisir, tapi ada juga yang dipanggil. Yah, hoki-hokian gitu, tapi lebih baik mempersiapkan dari awal daripada menyesal kan?
  5. Sertifikat Tes TOEFL/TOEIC. Ini juga wajib! Tanpa sertifikat ini, dijamin lamaran kalian akan failed bahkan sebelum ikutan ujian psikotes.
  6. Sertifikat-sertifikat pendukung kaya sertifikat les bahasa Inggris, dll.

Kalau sudah beres, kita bakal disuruh nunggu sampai ada surat panggilan berikutnya. Waktu itu saya melamar tanggal 21 September 2014, kemudian baru ada panggilan tanggal 10 Oktober 2014 untuk mengikuti Tes Psikologi yang akan dilaksanakan besoknya, alias tanggal 11 Oktober 2014.

Awalnya kaget banget karena persyaratan yang dibutuhkan ternyata sangat banyak sementara pemberitahuannya sangat mendadak. Persyaratan yang harus dibawa itu seperti ini:


  1. Pas Foto 4x6
  2. CopyIjazah/Surat Keterangan Lulus legalisir
  3. Copy Transkrip legalisir
  4. Curriculum Vitae (CV)
  5. Copy Sertifikat Nilai TOEFL/TOEIC/IELTS
  6. Copy SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
  7. Copy Surat Keterangan Bebas Narkoba/NAPZA
  8. Membawa alat tulis (pensil 2B,ballpoint,penghapus)


Dan itu semua harus dibawa besok! Impossible


Untung aja ada salah satu peserta (temen saya)  yang protes untuk memberi keringanan persyaratan yang harus dibawa. Padahal di bawah surat panggilan itu ada keterangan NO NEGO APAPUN. Tapi alhamdulillah dikabulkan sama pihak pertamina nya. Akhirnya SKCK dan NAPZA bisa dikumpulkan menyusul pas wawancara nanti.


Berhubung sehabis lulus saya pindah ke Bekasi (asalnya ngekos di Bandung), saya terpaksa berangkat pagi-pagi dari Bekasi buat nyamperin lokasi tes psikotes, yakni di Ruang PERTAMAX Plus Lantai 2  Kantor Marketing Branch Jabar PT PERTAMINA (PERSERO), Wirayudha No. 1 (deket Gasibu). Sampe di Bandung sekitar pukul 12.30, untung aja tesnya kebagian yang jam 13.00, kalau kebagian yang  jam 08.00, udah pasti gak akan bisa ikut. Tapi kita emang disuruh stand by setengah jam sebelumnya untuk proses registrasi. Tadinya saya kira tesnya bakal ngaret, soalnya dari beberapa pengalaman ikut tes perusahaan-perusahaan besar kaya Schlumberger dan Trans TV, itu ngaretnya minta ampun dah, sampe kesel sendiri. Tapi ternyata Pertamina sangat menghargai para partisipan yang datang, ujian bener-bener tepat diadakan jam 13.00 setelah kita menyerahkan berkas-berkas persyaratan. Sebagian peserta ada yang terlambat dan mereka gak diizinkan ikut tes. So, jangan ngaret guys!

Oh ya, buat ikutan tes, kita disuruh memperlihatkan identitas pengenal dan bukti surat panggilan tes yang diprint, mungkin maksudnya biar gak ada joki kali yah? Wajah kita juga dicocokkan sama ktp kita, bener-bener diperiksa satu-satu.


TES PSIKOTES                                                                                               


Tes psikotes pertamina intinya gak beda jauh sama tes psikotes untuk calon PNS. Ada tes DISC personality, hitung-hitungan, problem solving, tes kemampuan memori, tes Wartegg, ngegambar orang, ngegambar pohon, dan yang paling kesel adalah tes Pauli. Itu lho yang ngejumlah-jumlahin angka di selembar kertas koran yang isinya angka semua. Goddamit! Saya sampe pusing banget liatnya, untung dikasih snack & air sama Pertamina, yay!

Nah saya bagi beberapa tips : 
DISC Personality Test



DISC Personality itu intinya kita bakal dikasih suatu kondisi, lalu kita disuruh menentukan mana kondisi yang paling ‘gua banget’ dan mana yang ‘ngga banget’. Hasinya, kita akan dikategorikan apakah termasuk kedalam orang-orang Dominance, Influencing, Steadiness, atau Compliance. Sebaiknya tes ini diisi sesuai dengan kepribadian kalian yang sebenar-benarnya karena kalian juga yang repot nantinya kalau ternyata posisi yang kalian tempati gak sesuai dengan sifat alamiah kalian. Tapi saya ngerti sebagian orang ada yang ngejar ambisinya buat masuk Pertamina. Untuk orang-orang seperti ini, saya bisa kasih tips untuk memanipulasi sifat-sifat kalian.



Misalnya kalian berasal dari teknik dan pengen banget dapetin posisi upstream. Orang-orang upstream itu dituntut untuk bergerak aktif, teliti, dan behati-hati. Berarti hasil personality yang kalian incar adalah ‘D’ dan ‘C’. Nah kalian cocokin tuh sama kondisi-kondisi di tes, mana kondisi yang termasuk ‘D’ atau ‘C’. Note: dalam satu soal gak selalu ada kondisi ‘D’ atau ‘C’ yah.



Sebaliknya, kalau kalian ngincer posisi Public Relation, otomatis kalian harus memiliki kepribadian yang menyenangkan dan friendly, jadi result personality yang kalian incar itu ‘I’ dan ‘S’. Di soal tes nya, kalian harus centang ‘gue banget’ untuk kondisi ‘I’ dan ‘ngga banget’ untuk kondisi yang mirip-mirip sama ‘D’. Ngerti kan? Kalau masih ada pertanyaan silakan tanya di komentar.
Wartegg Test


Siapa yang gak kenal dengan tes yang satu ini? Tes ini pernah diadakan buat tes masuk Trans TV juga. Intinya adalah, dari gambar di atas, kita disuruh untuk melanjutkan gambar hingga membentuk satu objek. Beberapa tips yang bisa saya sampaikan untuk tips ini adalah:



  1. Gambar yang kalian bikin harus tegas, kalau bisa jangan ada pengulangan garis atau bekas hapusan, jangan terlalu tipis juga, dan jangan sampe gambar ciptaan kalian bikin si pengujinya bilang “Ini gambar apaan sih?”. Intinya: Jelas.
  2. Mulailah dari gambar yang paling gampang. Kebanyakan peserta akan mulai dari gambar titik, tapi kalian bisa juga mulai dari gambar T. Urutan gambar jangan terlalu urut dari kiri ke kanan, ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kalian orangnya bisa fleksibel dan gak kaku, tapi jangan terlalu acak juga, soalnya berkesan bahwa kalian gak rapi dan gak bisa mengikuti prosedur. Khusus untuk laki-laki, jangan mulai dari gambar yang ada lengkungan-lengkungannya terutama no.7, ini akan berkesan bahwa kalian punya kepribadian yang agak ‘melambai’.
  3. Pisahkan mana gambar ‘teknik’ dan mana gambar ‘feminin’. Gambar 3,4,5,6 memiliki sifat ‘teknik’ jadi gambarlah sesuatu yang berbau teknik dari situ, misalnya palu, tangga, dll. Untuk gambar no 1,2,7,8 memiliki sifat ‘feminin’ gambar sesuatu yang berhubungan dengan alam/keindahan misalnya bunga, hewan, sesuatu yang hidup. Ini dimaksudkan untuk melihat seberapa luas anda mengenal dunia luar. Jangan mentang-mentang kalian dari teknik terus semua gambarnya berbau teknik juga.
  4. Jangan menggambar sesuatu yang terlalu ‘pasaran’. Contoh buat gambar-gambar wartegg test banyak banget di google. Kalau mau, kalian bisa ambil konsepnya, tapi jangan buat sama persis, ya modif-modif dikit laaah.
Pauli Test


Ini tes paling menyebalkan sedunia karena kita akan memaksa otak kita buat bekerja kaya mesin. Kita disuruh menjumlahkan 2 angka berurutan ke bawah, dan hasil jumlahannya diselipkan di antara 2 angka tadi.






Saat kita tengah mengerjakan penjumlahan, penguji akan bilang “GARIS!” dan kita diwajibkan untuk bikin garis di angka terakhir yang kita jumlahkan sebelum ngelanjutin lagi. Tujuan tes ini sebenernya adalah mengukur seberapa mampu kita bekerja di bawah tekanan. Kita diberi selembar kertas kaya koran yang isinya angka semua dan disuruh untukv mengerjalannya dalam waktu sekian menit, jadi secara otomatis—sadar atau tidak sadar—kita bakal ngerjain tes Pauli dengan buru-buru demi mengejar banyaknya angka yang dijumlah, aplagi begitu kita ngeliat tetangga kita yang udah ngebalikin kertas sementara kita sendiri setengahnya aja belum beres. Panik Mode On!



Nih ada beberapa tips, berdasarkan buku-buku psikologi dan siasat masuk perusahaan BUMN:

  1. Do it LIKE A BOSS! Kita gak boleh panik dan terlalu terburu-buru! Kuncinya di sini adalah tenang dan santai. Biarlah para peserta yang lain mengerjakan tes pauli ini kaya lomba balap karung, yang penting kalian mengerjakannya dengan teliti dan meminimalkan kemungkinan salah penjumlahan. Karena percaya atau tidak, mereka akan memeriksa hasil pekerjaan kalian SATU PERSATU kemudian menghitung seberapa banyak kalian salah menjumlah.
  2. Stabil. Usahakan jumlah angka tiap garis itu sama rata, jangan sampai kalian buru-buru mengerjakan di awal tapi pas akhir-akhir kalian kecapean dan keburu pusing, alhasil, ditengah-tengah kalian akan banyak ‘blank’, mendadak lupa 2+2 berapa. Kalian juga gak harus menyelesaikan semua angka-angka di sana kok, jadi jangan terpaku pada kondisi bahwa kalian harus menuntaskannya sampai akhir.
  3. Gunakan Pulpen. Beberapa penguji akan lupa memberi instruksi bahwa kalian seharusnya mengerjakan tes ini dengan pulpen. Kalau pakai pensil kan rugi semakin lama akan semakin tumpul. Jadi pastikan kalian menggunakan pulpen yang enak digenggam atau kalian bakal pegal di tengah jalan.
  4. Latihan! Perbanyak latihan biar kalian gak banyak blank, bisa print di kertas atau pun latihan di sini 

  
Menggambar Orang dan Pohon





Menggambar pohon mencerminkan kepribadian kita dalam kaitan pola pikir dunia kerja. Biasanya kalian akan disuruh menggambar pohon berbuah. Tapitidak boleh pohon rumpun, pohon kelapa, beringin, bambu, atau pohon pisang. Berikut ini adalah tips saat kalian akan menggambar pohon:

  1. Buatlah batang yang kokoh dan besar lengkap dengan akar, dahan, ranting, dan daunnya. Daunnya harus benar-benar bentuk daun, jangan keriting-keriting gak jelas. Ini akan memperlihatkan bahwa kita adalah orang yang suka memperhatikan detail.
  2. Kalau kalian menggambar buah, pilih buah yang besar, nangka misalnya. Ini sepadan dengan hasil yang ingin kalian capai, makin besar buahnya, makin besar juga mimpi pencapaian kalian.
  3. Tambahkan tanah di sekitar akar pohon, lengkap dengan rumput-rumputnya. Intinya, pohon yang kalian bikin harus ada media di bawahnya, mau itu pot kek, di pulau, atau pun puncak gunung, yang penting pohon kalian jangan mengambang di awang-awang. Kalian disuruh menggambar pohon tapi bukan berarti kalian benar-benar cuma menggambar pohon aja. Kalau mau, tambahkan juga burung-burung atau aneka bunga di sekitar pohon itu.

Dalam tes menggambar orang, yang dinilai bukan bagus tidaknya hasil gambar kalian. Jadi buat  kalian yang gak punya bakat, slow aja. Sama seperti saat kalian menggambar pohon, faktor yang harus diperhatikan adalah detail. Inilah tips saat kalain akan menggambar orang: 
  1. Gambar sesuai gender. Kalau kalian laki-laki, orang yang gambar juga laki-laki dengan wajah yang riang gembira/bahagia.
  2. Gambar full bodyWalaupun kalian gak bisa menggambar, tapi jangan sampai kalian menyembunyikan beberapa bagian tubuh, apalagi dipotong. Kebanyakan para peserta biasanya menyembunyikan bagian tangan  di belakang pinggang  karena hasilnya jelek. Pede aja! Walaupun jari yang kalian gambar jempol semua.
  3. Profesi harus jelas. Kalau kalian menggambar seorang guru, lengkapi gambar kalian dengan atribut guru seperti papan tulis dan tongkat penunjuk, ada meja lebih bagus lagi. Tapi pakaiannya yang sopan ya!
  4. Gambar dengan tebal. Kalau kalian menggunakan garis terlalu tipis, itu akan memberi indikasi bahwa kalian memiliki sifat ‘tidak percaya diri’ dalam profesi. Tapi juga jangan terlalu banyak coretan karena itu tandanya kalian tidak konsisten dalam mengambil keputusan dan penuh keraguan.

 TES BAHASA INGGRIS                                                                                

Sehabis beres psikotes, saya pulang lagi ke Bekasi sambil harap-harap cemas. 10 hari kemudian, tepatnya tanggal 20 Oktober 2014, ada panggilan bahwa saya lolos ketahap berikutnya, yakni tes bahasa Inggris di tempat yang sama. Alhasil saya harus berangkat lagi deh ke Bandung.


Tes bahasa Inggris yang diadakan oleh pertamina ini kurang lebih sama dengan TOEIC dan skor kalian usahakan sampai di atas 600. Dibandingkan TOEFL yang kebanyakan soal long reading, tes TOEIC jauh lebih gampang, yang penting kalian harus pasang telinga dengan baik. 

Tidak ada komentar: