Entri yang Diunggulkan

Target Pajak 2019 Jangan Sampai Menyengsarakan Rakyat

RMOL.  Menteri Keuangan Sri Mulyani memasang target penerimaan pajak pada Rancangan APBN 2019 sebesar Rp 1.786,4 triliun. Menurut anggot...

Selasa, 16 Agustus 2016

Review Film 3 Srikandi

Menjelang Olimpiade Rio 2016, MVP Pictures mengeluarkan film drama dengan tema olah raga. Terinspirasi dari kisah nyata perjuangan 3 atlet panahan wanita Indonesia yang berhasil merebut medali pertama untuk Indonesia di ajang bergengsi kelas dunia ini. Diarahkan oleh Sutradara Iman Brotoseno, dengan jajaran aktor dan aktris yang telah memiliki track record baik, lalu apakah 3 Srikandi dapat memenangkan hati penonton?

Film ini mengeluarkan banyak versi poster. Mulai dari teasernya yang jauh-jauh hari sudah dipublish, sampai official poster yang ada di bagian atas tulisan ini. Menarik sebenarnya, dari komposisinya, pewarnaan, pemilihan font, dan aspek-aspek lainnya. Tapi sejujurnya, lebih bagus poster yang lebih menonjolkan 3 Srikandinya, dibandingkan sosok Reza Rahadian yang menjadi pelatih di film ini. Perannya memang penting, namun tokoh utamanya berada di 3 Srikandi bukan? Dibawah ini sepertinya dua poster yang lebih pas. Walaupun yang satu Rezanya lebih besar juga.

Trailernya sendiri sangat menarik, visual dan musiknya megah. Penjabaran ceritanya juga berbeda dari biasanya. Peletakan beberapa part penting untuk trailer bisa menarik perhatian penonton, begitu juga di 3 Srikandi, walaupun efeknya jadi sedikit spoiler.

Dasarnya 3 Srikandi adalah film tentang perjuangan 3 orang atlet wanita bersama seorang pelatihnya yang mantan atlet. Tapi film ini gak cuma sekedar tentang, latihan, latihan, latihan, dan olimpiade. Tapi ada drama yang berbeda dari masing-masing tokoh utama. Mulai dari masalah politik, keluarga, cinta, dan tanggung jawab, semuanya tersusun dengan seru. Apalagi ditambah bumbu komedi ringan yang membuat film ini semakin menyenangkan. Diluar itu semua, sebagai kodratnya film tipe seperti ini yang 'seharusnya' mengharukan dan menginspirasi, 3 Srikandi berhasil melakukan tugasnya dengan baik.

Untuk urusan gambar, 3 Srikandi juga mantab. Selain gambar-gambar film 'biasa' yang disuguhkan dengan cantik, 3 Srikandi juga menambahkan beberapa visual effect seperti slow motion saat hujan, dan beberapa effect lain, yang menambah effect dramatisasi film ini. Secara pewaranaan, film ini agak kecoklatan, effect agar seperti film lama, membuat nuansa film tahun 'lama'nya semakin kental. Artistik film ini juga detail, walaupun kalau jeli, penonton bisa menemukan iklan 'smart tv' pada videotron saat gambar di nuansa jalanan Korea, yang jelas pada tahun segitu belum ada.

Musik di 3 Srikandi juga begitu unik. Banyak film yang menggunakan latar waktu 'kuno' tapi menggunakan musik modern dengan nuansa 'kuno'. Tapi disini, penonton bisa menikmati lagu-lagu lama, yang memang saat era itu berjaya. Diluar Original Soundtracknya Bunga Citra Lestari - Tundukkan Dunia, yang nuansanya bukan dikejar jadulnya, tapi megahnya olimpiade, keren. Foleynya juga rinci. Walaupun untuk dialognya banyak yang pas, tapi ada beberapa bagian yang gak sinkron antara suara dan mulut, dan terdengar seperti tempelan.

Lagi-lagi kalau bilang performa acting, ke 4 orang ini udah bagus track recordnya, dan begitu juga di film ini. Reviewnya lebih ke, apa yang membuat mereka menarik di film ini, dibanding di film-film sebelumnya. Reza Rahadian, dia udah banyak main film dengan karakter yang berbeda-beda dan berhasil, termasuk disini, hanya saja, beberapa kali, terlihat 'mimik' muka Habibie disini, entah dia sengaja atau enggak, haha.

 Chelsea Islan, jelas dari awal terdegar medok logat jawanya, masih standar FTV. Tapi entah kenapa, mungkin walaupun logatnya kurang natural, tapi dengan performa aktingnya yang bagus, dia melebur dengan karakternya, dan sangat bisa membuat penonton terharu maupun tertawa terbahak-bahak. Bunga Citra Lestari, dia sebagai seorang yang terlihat paling dewasa disini. Kemantapan aktingnya berhasil membuat simpati penonton muncul. Sedangkan Tara Basro, dia juga cocok jadi orang Makassar. Bagaimana pembawaannya di film ini, berhasil memainkan emosi penonton dengan dinamika tokohnya.

Film 3 Srikandi hadir menjadi salah satu film yang menghibur, membuat terharu sampai tertawa. Suguhan aktor dan aktris yang matang, visual yang cantik, dan audio yang mengesankan. Gaya penceritaan juga gak melulu soal olimpiade, menjadi hal positif di film ini. Mungkin beberapa waktu kedepan, akan ada peningkatan orang Indonesia yang tertarik dengan olah raga panahan

Tidak ada komentar: