Entri yang Diunggulkan

Target Pajak 2019 Jangan Sampai Menyengsarakan Rakyat

RMOL.  Menteri Keuangan Sri Mulyani memasang target penerimaan pajak pada Rancangan APBN 2019 sebesar Rp 1.786,4 triliun. Menurut anggot...

Selasa, 16 Agustus 2016

Review Habibie ainun 2

Film Rudy Habibie resmi tayang diseluruh bioskop tanah air tanggal 30 Juni 2016. Durasinya pun tak tanggung-tanggung, 2 jam 22 menit atau 142 menit. Sudah menonton film ini?

Melanjuti film Habibie & Ainun, film versi keduanya ini lebih banyak bercerita dari masa kecil Habibie hingga menjadi Mahasiswa di Jerman. Dikemas dengan peperangan yang melanda waktu itu, kemudian dipertemukan dengan cerita persahabatan dan cinta.  

Berhasil mengaduk-aduk emosi 

Film ini menurut saya sukses mengaduk emosi para penontonnya. Tanpa berlebihan dan hanya menunjukkan sebuah adegan dimana salah satunya saat Habibie kecil menggantikan imam sholat Ayahnya yang meninggal.

Akting Reza Rahadian memang selalu menarik. Saya pikir ia memang ditakdirkan untuk terus bermain film dengan tema seperti ini. Ekspresinya sangat dapat dan itu adalah benar-benar akting yang sangat total.

Film yang diangkat dari kisah nyata mantan Presiden RI ke-3 ini benar-benar memberi rasa kagum luar biasa. Masa muda beliau sangat jenius dan itu sangat jarang sekali menemukan fakta bahwa orang tersebut adalah orang Indonesia yang ceritanya di filmkan dan merupakan pemimpin di negeri ini.

Kecerdasan Rudy Habibie di masa muda yang diapresiasi oleh Jerman berbanding terbalik dengan sebagian teman-teman di kuliahnya. Namun Rudy mampu menjawab semua masalah yang dialaminya dengan prestasi yang membanggakan. 

Lewat film ini juga, penonton dikenalkan dengan kisah cinta pertama Habibie yang bernama Ilona Ianovska (Chelsea Islan). Wanita cantik yang besar di Jerman namun berasal dari Polandia ini sangat mahir berbahasa Indonesia.

Akting keduanya sangat baik dan benar-benar romantis. Ilona selalu mendukung Rudy dan membuat saya cemburu rasanya dengan tampang secantik Chelsea yang memerankannya meski hubungan mereka harus kandas ditengah jalan.


Entahlah, apakah momennya sangat tepat atau memang disengaja saat puasa dan menjelang lebaran. Rudy saat berkuliah adalah pribadi yang religius. Meski diberkahi kecerdasaan atau lebih enak disebut jenius, ia tak meninggalkan salatnya. 

Apalagi tinggal di Jerman waktu itu. Melakukan ibadah dengan tiada masjid membuat saya kagum dengan sosok Habibie muda. Satu momen yang cukup menggugah adalah ia beribadah di gereja saking keterbatasan tempat ibadah saat itu.

...

Film yang sengaja ditayangkan bertepatan dengan ulang tahun B.J Habibie yang berusia 80 tahun sebagai kado kepada beliau bukan hanya menjadi kebahagiaan pribadi, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

Sangat menginspirasi dan membanggakan untuk kami, masyarakat Indonesia. Rasa cinta beliau terhadap Indonesia merupakan bukti bahwa generasi selanjutnya juga harus demikian.

Film ini sangat rekomendasi buat orang tua untuk mengajak anak-anaknya pergi ke bioskop, mengingat kategori usianya di atas 13 tahun. Mengajarkan hal positif secara langsung lewat film kepada generasi muda merupakan pendidikan yang sangat baik tentunya. Ada contohnya dan buktinya.

Menutup tulisan ini, jangan beranjak dulu meski film telah usai. Ada sedikit kejutan dari film Rudy Habibie.

Tidak ada komentar: