Entri yang Diunggulkan

Target Pajak 2019 Jangan Sampai Menyengsarakan Rakyat

RMOL.  Menteri Keuangan Sri Mulyani memasang target penerimaan pajak pada Rancangan APBN 2019 sebesar Rp 1.786,4 triliun. Menurut anggot...

Senin, 30 November 2015

Review Film TAROT







Digadang-gadang sebagai film horor terseram di tahun 2015, Film Tarot hadir mewarnai layar lebar Indonesia, produksi dari Hitmaker Studios dan karya Jose Poernomo. Bukan kali ini aja, Jose membuat film horor bareng Hitmaker, beberapa film sebelumnya seperti Rumah Kentang, 308, hingga Rumah Gurita, telah mendulang kesuksesan. Begitu juga dengan Shandy Aulia dan Boy William yang pernah bermain di Rumah Gurita, kembali bermain disini. Apakah film ini sesuai harapan?


Trailer film ini begitu memukau. Setiap detail yang ada, scene yang seru, beberapa ketegangan dimunculkan dalam durasi yang cukup panjang, hampir tiga menit, tapi sama sekali gak bosan. Calon penonton benar-benar bisa menikmati rasa penasarannya yang datang mulai dari detik-detik awal hingga akhir trailer.

Kisah tentang seorang kembar yang akhirnya salah satu diantaranya meninggal dan menghantui saudaranya, mengingatkan kita dengan film Alone asal Thailand yang direlease tahun 2007. Tapi jangan pikir kalau Tarot memiliki cerita yang sama, no! Film Tarot memiliki kemasan cerita dan gaya penceritaan yang lengkap. Mulai dari pengenalan awal, masalah mulai muncul, emosi penonton diajak naik-turun, hingga film ini diakhiri dengan penyelesaian yang matang, bukan selesai sekedarnya.

Penonton gak cuma sekedar menonton film horor aja, tapi juga diajak untuk ikut menjadi bagian dari film. Ini terasa begitu kuat ketika konflik batin yang dialami tokoh di Film Tarot, dihadirkan dengan gaya drama yang jarang ditemui di genre horor. Drama romantis yang dihadirkan gak cuma sebagai pelengkap, tapi memang menjadi bagian untuk film yang tak dapat dipisahkan. Cerita Film Tarot memang dipikirkan secara mantab, apalagi dengan waktu penceritaan yang luas.

Gak perlu diraguin lagi, Jose Poernomo selaku Sutradara dan Penata Kamera memang hits banget hasilnya. Coloring sedikit sephia, angle, shot, teknik pegambilan, semuanya pecah abisssss. Mata penonton memang bener-bener dimanjain. Termasuk efek buat Shandy Aulia dan kembarannya, hantunya, dalam satu frame, halus banget dan sukses mengelabuhi penonton.

Editannya keren, apalagi di setiap scene penting, kayak efek pecahan kaca nembus kulit, bisa dapet feelnya. Efek slow motion juga begitu memukau. Sampai kejernihan gambar yang prima, memanjakan mata. Make up buat karakternya keren. Animasi yang dipakai seperti api terlihat hampir nyata, cuma yang kecelakaan mobil masih kurang sih.



Anto Hoed berhasil banget buat musik yang syahdu pas adegan romance dan musik tegang yang pas waktunya. Ditambah voley, sound effect, dan dubbing yang natural, membantu banget mainin mood emosi penonton. Detail yang indah buat audionya. Selain itu, Tarot juga punya "Stranger in My Bed" sebagai Original Soundtrack yang dinyanyikan Boy William. Kerennya gak cuma jadi soundtrack yang sekedar dijadiin musik ilustrasi aja, tapi lagu ini juga dijadiin "narasi monolog" didalam film, dan itu masih jarang ditemukan di film Indonesia.

Boy William (Tristan) semakin profesional berakting. Terlihat dia sangat menikmati dan nyaman melakukan setiap adegannya. Chemistry dengan Shandy Aulia juga sudah terbangun dengan kokoh. Hasilnya akting Boy, natural, mantab, dan tegas. Boy pintar untuk menyesuaikan ekpresi, mimik dan segala macemnya di setiap adegan.







 Shandy Aulia (Julie & Sofia) juga semakin matang dalam berperan di kancah film horor. Apalagi disini, tantangan untuk memerankan dua peran manusia dan jadi hantu, so nice! Dia bisa berakting dengan sangat baik. Terlihat jelas, ketika dia jadi Julie, maupun saat jadi Sofia, bahkan jadi hantu sekalipun, Shandy total.

arah Wijayanto (Peramal Tarot) sebagai seorang peramal tarot juga di dunia nyata, dia bisa berakting dengan cantik. Padahal kata Sarah sendiri, Film Tarot merupakan film perdananya. Dialog yang dia mainkan juga cukup panjang dan rumit, dia juga bisa melaluinya dengan lancar dan maksimal. Pemain pembantu lainnya juga bermain bagus, gak ada yang menodai film ini dengan akting yang kurang.

Tidak ada komentar: